
Presentasi merupakan satu bagian tak terpisahkan dari kegiatan kita  sebagai peneliti. Dengan presentasi, kita berusaha mengkomunikasikan ide  kita secara langsung kepada pendengar yang berarti juga pada komunitas  ilmiah (thought collective). 
 Beberapa kali saya melihat di gakkai,  banyak peneliti yang sebenarnya materinya sangat menarik, tapi cara  mempresentasikan idenya membuat orang malas mengikuti. Ada yang  presentasi sambil membaca teks, ada yang terlalu banyak memakai animasi  power point yang tidak perlu (huruf loncat-loncat, bendera  berkibar-kibar), ada juga yang presentasi seperti membaca hafalan tanpa  sekalipun eye-contact dengan pendengar. Sebaliknya, ada juga presentasi  yang disajikan amat menarik, efektif, mampu berkomunikasi dengan  audience, kadang diselingi humor, sehingga mampu meraih perhatian  pendengarnya.
 Cara yang mudah untuk menilai presentasi kita adalah dari pertanyaan  yang diajukan. Presentasi yang menarik, akan memancing banyaknya  pertanyaan dan komentar dari pendengar, walau komentar yang bersifat  kontra/serangan balik sekalipun. Sebaliknya, kalau tidak ada pertanyaan  sama sekali dari pendengar, berarti presentasi kita gagal, penelitian  kita tidak menarik, atau membosankan (pendengar mungkin ingin agar sesi  kita cepat selesai untuk beralih ke pembicara berikutnya).
 Saat masih kuliah dulu, saya kurang memikirkan pentingnya mempelajari  teknik presentasi agar ide kita bisa terkomunikasikan kepada  thought-collective. Minggu yll. professor di lab. saya (Prof. Hasegawa)  menyampaikan rangkuman beliau ttg. tips-tips dalam presentasi  penelitian. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business  bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau  sebagai peneliti di bidang medical imaging.
  
  7 tips agar anda sukses dalam presentasi
 Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar,  jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan  presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.
 Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan  persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau  cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability  dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri  dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”,  “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu  bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang  berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak  ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang  dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan  kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan disajikan.
 
 Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan  pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang paling  penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti dengan  penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan beberapa kali  memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan perhatian  lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat  tersampaikan secara efektif pada pendengar.
 Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar
 Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat  difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan  slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas.  Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang  sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan.  Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas,  baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.
 Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik metode yang anda  teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari metode  tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik  tersebut secara berurutan dan terstruktur.
 Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian  terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah  ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail  karakteristik hasil yang diperoleh.
 Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan  presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan  pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada  metode ini ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb.  masing-masing A, B dan C. Penjelasan selengkapnya dari ketiga  karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. …… “.
 Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan
 Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali  bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat  mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian  telah kami jelaskan penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi  ini, kami ingin mengulang kembali beberapa hal dan temuan penting dalam  penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb.   “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti  dengan menjelaskan masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada  kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat  membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan  disampaikan.
 Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan yang  paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata), akan  tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan  sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.
- Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
- Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.
 Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita  yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar.  Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang  terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.
 Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat hanya sebagai ulangan.  Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru menampilkan hasil  eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada  slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar dalam  menangkap bagian penting presentasi anda.
 Point 4 : Pemakaian demonstrasi  eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang  akan didemonstrasikan pada pendengar.
 Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa Laboratory, yang salah  satu penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi yang dimaksud  “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software yang  telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa  juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.
 Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat  menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang  telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan  memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas  presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil  eksperimen yang telah anda jelaskan.
 Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode,  pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan impact  kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu jelaskan  secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan sebuah  demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar  terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.
 Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan  tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan  beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan,  sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih  jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan  reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari  demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu  saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan.
 Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi  tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”,  sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk  menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.
 Point 5: Perhatikan pengaturan  waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa  berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.
 Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan  materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap  slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun  interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang  ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.
 Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan  disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari  semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga  presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal  ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang  tertulis pada slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide  berisi hal yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih  rendah daripada yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus  melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian  bawah, agar presentasi selesai tepat waktu.
 Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus  memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan demonstrasi  dan waktu untuk tanya jawab.
 t  = total waktu yang diberikan pada anda
- waktu untuk tanya jawab
- waktu untuk demonstrasi
 Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda  pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb.  anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke  dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap  blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap  blok. Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang  diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana  dijelaskan di atas.
 Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu, rencana presentasi ini
sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…).  Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.
 Point 6:   Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega
 Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba  diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi,  seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau  penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti  ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb.  akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan  sulit untuk menerima argumen anda.
 Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali  berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai  sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan  berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya.  Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan  presentasi. Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat  sisi-sisi lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi  presentasi anda.
 Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat  menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan presentasi,  sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide anda  jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay  out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi  tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu  dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari,  maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.
 Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah  meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat untuk  menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri  berbicara dan berpendapat di depan umum.
 Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi
 Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo  software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan  sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja  dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum  presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja  sebagaimana yang diharapkan.
 Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector,  periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah  lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi apakah  alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila  terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau  mencari alternatif solusi yang lain.
 Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai  slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan  beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman  awal file presentasi anda.
Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa  (Chukyo Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber dari  artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi  berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical  imaging.
 Nagoya, 20 September 2004
www.asnugroho.wordpress.com/