Contoh Presentasi

KreasiPresentasi

Cara Presentasi

Kreasi Presentasi

Slide Presentasi

Kreasi Presentasi

Presentasi Power Point

Kreasi Presentasi

Buat Presentasi

Kreasi Presentasi

Photobucket

Tampilkan postingan dengan label cara membuat presentasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cara membuat presentasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Januari 2013

Contoh Presentasi dan Alasan Membuatnya

Contoh Slide Presentasi Yang Baik dan Alasan Penggunaannya

Seperti apa contoh slide presentasi yang baik ? Disini dijelaskan  hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat slide sehingga memberi hasil optimal untuk membantu kesuksesan sebuah presentasi. Sebagaimana dijelaskan M.Noer berikut ini

Rabu, 26 Desember 2012

Contoh Presentasi : Memperhatikan Penampilan Saat Presentasi


Saat melakukan presentasi, banyak hal yang harus diperhatikan agar presentasi yang hendak Anda lakukan menjadi sangat memuaskan. Memuaskan bagi Anda yang menyampaikan juga memuaska bagi para audiens yang hadir saat Anda melakukan presentasi.

Nah pada kesempatan ini kami akan membahas mengenai pentingnya menjaga penampilan saat mempresentasikan sesuatu.

1. Menjaga Ekspresi Wajah dan Gerakan Tubuh
 
Berhati-hati dalam menjaga gerakan tubuh saat berpresentasi. Terkadang memang saat melakukan presentasi hal kecil semacam itu menjadi hal yang susah untuk diperhatikan. Mungkin karena grogi yang bisa menyebabkan salah tingkah sehingga hal semacam itu menjadi terlupakan. Hal ini bisa diatasi dengan melatih diri sebelum Anda presentasi dan berusa menenangkan diri saat berbicara. Dengan itu maka Anda terlihat sangat enjoy mentransfer informasi dari Anda.


2. Memperhatikan Pakaian dan Style Penampilan
 
Style dan gaya penampilan Anda ketika melakukan presentasi harus sangat diperhatikan. Pasalnya, penampilan kitalah yang pertama kali dilihat oleh audiens. Selain memperhatikan cara kita membuka presentasi kita, tapi pasti yang menjadi perhatian kedua yakni penampilan kita di muka umum. Posisikan diri Anda sebagai tontonan, maka dari itu berpenampilan yang menarik dan situasional. Artinya mampu menyingkronkan penampilan Anda dengan topik pembicaraan pada presentasi Anda serta lingkungan yang ada. Semakin Anda pandai memposisikan diri Anda, maka orang akan tertarik pada penampilan Anda dan dampaknya apa yang Anda presentasikan dapat dinikmati dengan nyaman oleh audiens.


3. Manfaatkan Kontak Mata dengan Baik
 
Selain menjaga ekspresi wajah dan gerakan tubuh, Anda juga harus memperhatikan cara Anda memandang audiens Anda. Kontak mata menjadi kunci dari presentasi Anda berjalan komunikatif atau tidak. Karena dengan kontak mata, Anda seolah dapat mengajak komunikasi langsung dengan orang yang Anda pandang pada waktu itu. Tapi perlu diingat bahwa sebagai presenter, audiens yang Anda hadapi tidaklah satu atau 2 orang, maka jangan Anda terfokus pada salah satu sudut pandang tertentu, melainkan semua audiens yang hadir tidak ada yang luput dari pandangan Anda. Dengan begitu mereka juga merasa Anda sedang berkomunikasi dengannya.

Selasa, 30 Oktober 2012

Tips Penggunaan Alat Bantu Audio Visual

Tips Penggunaan Alat Bantu Audio Visual
"Tips Penggunaan Alat Bantu Audio Visual"

“Sebuah gambar berbicara seribu kata,” pepatah menyatakan. Presentasi visual dapat membantu suatu bagian penting dalam berbicara, bila digunakan dengan benar, merupakan kunci utama penggeraknya dan mengembangkan motivasi pembicara.

Jenis Audio dan Visual Pembantu

Alat bantu audio dan visual dapat sesederhana atau serumit keinginan pembicara. Bantuan sederhana termasuk tabel, grafik, dan poin-poin penting yang digambar di atas kertas grafik, handout untuk para penonton, klip musik atau video, atau alat peraga yang digunakan oleh presenter di atas panggung.
Audio visual bantu lainnya termasuk Microsoft PowerPoint presentasi, file Windows Movie Maker, slideshow, video dan musik atau berbicara, dan video pelatihan. Pedoman dasar akan membantu presenter menggunakan alat bantu yang paling efektif.

Dampak Psikologis Warna dalam Presentasi


Latar Belakang terang dengan warna gelap memiliki efek paling berdampak, dan memberikan ketajaman visual yang lebih baik. Hal ini terutama penting ketika membuat presentasi di auditorium besar. Hitam, biru, merah, dan hijau adalah warna yang paling menarik secara visual. Mereka juga memberikan dampak psikologis.

· Hitam
menyiratkan bahwa presenter serius, berpengetahuan, dan profesional. Ini adalah pilihan tanpa embel-embel untuk presentasi sederhana.

· Biru memberikan kesan kepercayaan dan menjadi diakses. Ketika kepercayaan adalah penting, biru adalah pilihan terbaik.

· Merah adalah warna kekuasaan. Ini menyimpulkan presenter bertanggung jawab dan juga dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk memacu pendengar dan pemirsa untuk bertindak.

· Hijau adalah warna pilihan ketika berhadapan dengan bumi-ramah topik. Hal ini juga warna kenyamanan, kehidupan, dan uang. Presentasi tentang penjualan meningkat sering termasuk nuansa hijau.

Warna lainnya harus digunakan sebagai aksen dan aksesori untuk menghidupkan presentasi.

Penuhi Layar dengan Visual

Saat mempersiapkan presentasi visual, pastikan layar akan cukup besar untuk ruang atau auditorium di mana pidato akan diselenggarakan. Zoom dan memperbesar foto dan clip art ke ukuran layar penuh memberikan dampak besar. Ini juga merupakan cara untuk fokus pada fitur tertentu pembicara ingin menekankan, seperti ekspresi wajah atau angka penjualan.

Menggunakan Sound di Presentasi

Hal ini dapat mengganggu penonton untuk memiliki suara konyol atau kisi-kisi sebagai transisi slideshow. Hal ini dapat mengganggu untuk memiliki berbagai jenis suara untuk setiap kali transisi slide. Menjaga suara pada saat transisi ke minimum membuat penonton lebih fokus pada poin yang dibuat dalam pidato.
Klip audio harus tetap pendek, memanfaatkan bagian untuk mendorong pesan utama yang akan disampaikan. Selama klip audio, para penonton member perhatian atau terlibat dalam percakapan pada saat itu . Pidato publik jauh lebih menarik ketika alat bantu visual dan audio yang disertakan didalamnya.


http://teknologi.kompasiana.com/

Senin, 29 Oktober 2012

Presentasi Elegan Tidak Perlu Pintar

Presentasi Elegan Tidak Perlu Pintar

Presentasi Elegan. Idaman bagi semua orang bila mampu melakukan presentasi dengan sukses baik itu untuk keperluan pekerjaan, studi, atau lainnya. Banyak teori yang harus kita kuasai dan pahami dengan baik agar bisa mempraktekkan hal tersebut dengan baik. Terkadang beberapa orang apalagi yang jarang tampil di hadapan umum akan menjadi kendala yang sangat sulit untuk mendapatkan predikat presentasi yang baik. Rasa gugup yang berlebihan cenderung akan menyelimuti perasaan sesaat sebelum presentasi.

Cara mengatasi ketakutan saat presentasi

Cara mengatasi ketakutan saat presentasi

Ketika Anda mengalami Demam Panggung walau berhadapan dengan orang yang sudah sering Anda temui bahkan dengan rekan kerja satu departemen, hal ini cukup mengganggu penampilan dan kesiapan Presentasi.  Bukan hal yang aneh bahwa Presentasi Formal tetap membutuhkan Kesiapan dan Persiapan, Materi dan Mental.  Ketika Anda kehilangan Konsentrasi maka banyak peluang bagus dan kesempatan emas hilang sekejap.

Jumat, 21 Oktober 2011

Tips Sukses Presentasi Dengan Strategi Matang

1. Tujuan. Sebelum mempersiapkan baan, Anda harus mengerti dulu tujuan Anda presentasi. Tentunya Anda tidak mau kan, presentasi yang seharusnya bertujuan meyakinkan rekan kerja atau atasan malah terlihat seperti presentsi ilmiah dosen di kampus. Presentasi dapat dibagi menjadi 4 kategoti berdasarkan tujuannya: 1) Persuassive. Meyakinkan, manarik minat dean beusaha mendapatkan kepercayaan peserta. Contohnya adalah presentasi yang dilakukan sales atau agen asuransi agar produkya dibeli dan laku. Tips : Disini Anda harus tampil meyakinkan dan Anda harus bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan audien; 2) Explanation. Presentasi ini bertujuan memberikan gambaran, meningkatkan pemahaman, serta menjelaskan hal-hal tertentu. Contohnya, presentasi dosen kepada mahasiswanya. Tips : perhatikan poin-poinyang akan disampaikan; 3) Instructional. Penekan presentasi ini adalah pada bagaimana melakukan sesuatu. Jenis presentasi ini biasanya memerlukan keterlibatan audien lebih banyak. Tips : Jika memungkinkan, materi harus dibuat sesimpel mungkin agar mudah dimengerti; 4) Report. Memberikan informasi atau data tertentu. Tips : Presentasinya bersifat spesifik, menyajikan fakta-fakta dan langsung pada pokok masalah.

2. Karakter Audien. Presentasi ke rekan satu divisi tentu tidak bisa disamakan dengan presentasi kepada klien. Peserta presentasi alias audien yang berbeda menuntut gaya presentasi yang berbeda pula. Karena itu, wajib hukumnya untu mencari tahu seperti apa karakter calon audien tersebut. Tips : telitilah apa saja yang menjadi minat dan keyakinan mereka. Jika peserta presentasi terdiri atas orang-orang kreatif di bidang periklanan misalnya, tentunya mereka tidak tertarik pada presentasi yang bersifat serius. Sebaliknya, jika peserta presentasi terdiri atas para profesional yang memiliki jabatan tinggi, presentasi formal tentu lebih cocok.

3. Menguasai Materi. Sesibuk apapun sebelum presentasi Anda lakukan, sempatkan diri untuk mempelajari dan membaca materi yang ingin dipresentasikan. Tips : Buatlah daftar konsep mengenai apa saja yang akan disampaikan, lalu kembangkan poin-poin percakapan yang mendukung konsep tersebut. Beri penekanan pada isi yang Anda anggap penting. Misalnya dengan mengatakan, “Temuan paling penting dalam penelitian ini adalah A,B,C” diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain adalah dengan berualang kali memperlihatkan data yang penting, agar audien memberikan perhatian lebih sehingga presentasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.

4. Anti Mengantuk. Banyak presentasi yang sebenarnya memiliki materi menarik, tetapi sayang, cara penyampaiannya membuat audien malas mengikuti. Misalnya, penyampaian presentasi yang seperti membaca teks dan tidak ada eye-contact. Selain membosankan presentasi seperti ini membuat audien ‘mengantuk’. Agar presentasi lebih efektif, menarik dan dapat menarik perhatian audie, gunakan Tips : 1) The Sooner, The Better. Audien ingin selalu terlibat, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan. dia awal presentasi, setidaknya Anda punya waktu 30-90 detik nutnuk menarik perhatian audien. Misalnya, dengan bertanya ke satu-per-satu audien, melempar lelucon-lelucon segar yang tidak basi; 2) Berbaur. Hindari berbicara sambil bersembunyi di balik podium atau berdiri terlalu lam di satu tempat. Jika pesertanya lebih dari 20 orang, sesekali berjalanlah dan berbaur di antara mereka sambil berbicara. Tindakan ini akan membuat mereka memperhatikan Anda. Saat berjalan, jangan terburu-buru; 3) Latihan Vokal. Presentasi perlu latihan. Coba variasikan nada, volume, maupun kecepatan berbicara Anda. Sampaikan presentasi dengan suara lantang, namun tetap terkontrol, artiulasi bersih, serta terdengar jelas dan alami. Dengan intonasi berbicara yang enak, audien juga tidak akan keberatan ‘meminjamkan’ telinganya untuk mendengarkan Anda.

tipsanda.com/